Bhayangkara Cycling Club Polres Trenggalek

Jl. Brigjen Soetran No 06 , Trenggalek - 66311 , JAWA TIMUR

Senin

Anatomi sepeda MTB

Anatomi sepeda MTB atau yang dikenal dengan bike anatomy

1. top tube
2. sadle 
3. seatpost
4. seatstay
5. seatclam
6. seattube
7. cassete, 
8. rear derailleur (rd)
9. chainstay 
10. chainring/crankset 
11. pedals 
12. downtube
13. spoke
14. rim 
15. hub, 
16. front diskbrake
17. tire 
18. fork 
19. headtube 
20. brake lever 
21. shifter 
22. handlebars & stem

Sepeda mtb digolongkan menjadi 2 type:
- hard tail (ht) 
- full suspension (fs)
disebut hard tail karena memang “ekornya” keras tanpa adanya shock. beda dengan sepeda full suspension yang memiliki rear shock sehingga bisa terasa lembut.

Pada umumnya hard tail dipergunakan untuk trek xc, dirtjump, dan free ride. sedangkan fulsus dipergunakan di trek all mountain dan downhill. meskipun demikian, penggunaan hard tail untuk trek downhill meski tidak lazim kerap dijumpai pada beberapa kejuaraan mtb. bisa jadi ini dimaksudkan untuk menaikan tingkat kesulitan karena penggunaan hard tail pada trek downhill sangat membutuhkan skill tinggi dari ridernya. menggunakan sepeda fulsus untuk melibas trek light xc akan terasa lebih berat dan melelahkan. pengecualian pada beberapa produsen sepeda fulsus yang telah berhasil menciptakan sepeda fulsus seringan dan senyaman hardtail, sehingga efek bobbing yang biasa dijumpai pada sepeda fulsus dapat diminimalisir. sebut saja satu giant anthem, my another dream bike

Groupset terdiri dari :
- shifter (tuas pemindah gigi) , kiri (depan) dan kanan (belakang)
- brake lever (tuas rem), kiri (depan) dan kanan (belakang)
- brake caliper (rem) berupa v-break atau diskbrake : front and rear
- derailleurs (pemindah gigi) : front and rear
- headset (pengikat steering tube fork dengan stem)
- bottom bracket (as tengah)
- crankset (gear depan lengkap dengan lengan kayuh kiri kanan)
- chain (rantai)
- cassette (gear belakang yang terdiri dari 7 – 10 gear)
- hub and free hub (as roda depan dan belakang)
- perkabelan dan rumah kabel

sejauh pengetahuanku saat ini ada 3 produsen besar groupset yakni shimano, sram, dan campagnolo. shimano dan sram mengeluarkan groupset untuk sepeda road dan mtb, sedangkan campagnolo hanya mengeluarkan groupset untuk road bike.
groupset terbagi atas berbagai kelas. kelas high-end yang pada umumnya menggunakan komponen dengan teknologi maju sehingga menghasilkan komponen yang kuat namun sangat ringan dan nyaman dan kelas low-end yang diperuntukkan untuk para hobies dan komuter.
shimano mengenalkan hirarki groupset untuk sepeda mtb sebagai berikut, urutan dari tertinggi dan mahal sampai dengan terendah dan murah :
xtr : 9 speed. pada umumnya diperuntukkan untuk para atlet profesional yang mengutamakan komponen yang ringan, kuat, dan nyaman. mengaplikasikan teknologi canggih di dalam desain dan pembuatannya, termasuk penggunaan crankset hollowtech II dan rapid shift levers.
deore xt : 9 speed. kuat, ringan, dan tahan lama. biasa untuk mtb race. dilengkapi dengan teknologi rapid shift levers, crankset hollowtech II, dan shadow.
deore lx : 9 speed. kuat namun dengan berat yang cukup masuk akal. diperuntukkan untuk para hobies yang serius melakukan explorasi trek off road, dari cross country sampai dengan all mountain. meski begitu penggunaan untuk mtb race masih cukup nyaman.
deore : 9 speed. cukup nyaman dipergunakan bagi pemula yang telah bisa menikmati trek off road yang memerlukan komponen kuat dan stabil.
alivio : 8 atau 7 speed. diperuntukan bagi pemula mtb light cross country atau untuk sepeda mtb komuter alias b2w.
acera : 8 atau 7 speed.
altus : 8 atau 7 speed.
tourney : 7 speed.

acera, altus, dan tourney ketiganya diperuntukkan untuk sepeda mtb yang hanya untuk rekreasi. meskipun begitu kadang cukup layak untuk dipasang pada mtb b2w tergantung kepada komponen lain yang menyertainya. Selain yang tersebut di atas, shimano mengeluarkan juga hone (9 speed) khusus untuk para pemain freestyle, dirtjump dan enduro. sedangkan pemain downhill telah dimanjakan oleh shimano saint (9 speed).

Groupset besutan sram sedikit lain karena pada dasarnya sram hanya memproduksi shifter, sedangkan brakepad bermerk avid, dan crankset truvatif. teknologi shifter sram mengenal hirarki sebagai berikut, urut dari tertinggi ke terendah :
x-0
x-9
x-7
sx 5
sx 4
3.0

Aturan main di dalam pengaturan hirarki tersebut adalah sama dengan yang terjadi di shimano. aturannya mengacu kepada teknologi yang diaplikasikan yang berdampak kepada kekuatan, keamanan, kenyamanan, dan tentu saja harga jual. Meskipun produsen telah mengklasifikasikan groupset sesuai peringkat masing – masing, namun tidak jarang perakit sepeda mencampur beberapa komponen dari berbagai tingkat ke dalam sebuah sepeda. perakit sepeda ini tidak saja perorangan namun juga produsen sepeda. hal ini dikenal sebagai mix groupset. salah satu tujuannya adalah untuk tetap mempertahankan harga rendah tanpa mengorbankan kenyamanan dan keamanan.Seperti pada umumnya komponen pabrikan, setiap jenis komponen diwakili oleh nomor produk. dengan kode alfanumerik ini kita bisa tahu bahwa suatu komponen masuk dalam hirarki mana. silakan explore masing–masing website pabrikan di atas untuk mengetahui lebih jauh tentang hal ini.satu tips, bila anda berniat merakit sepeda untuk tujuan b2w sekaligus bisa dipergunakan masuk trek offroad di akhir minggu, mulailah dengan groupset alivio, deore, deore lx, deore xt dan xtr sesuaikan dengan budget anda.
Setiap frame baik ht maupun fs memiliki ukuran tertentu dengan satuan inchi. biasanya yang menjadi patokan ukuran adalah panjang seattube dan/atau toptube. namun ada pula produsen sepeda yang telah menggolongkan frame mereka ke ukuran s, m, dan l. masing - masing ukuran tersebut memiliki tabel geometri tertentu dan biasanya bisa dilihat pada website mereka.

Panduan memilih ukuran frame secara gampang adalah orang dengan tinggi maks 165cm wajib menggunakan frames, 165 - 175cm frame m, dan >175cm frame l. Meskipun demikian ada beberapa pengecualian karena setiap orang memiliki panjang tangan, panjang kaki, dan panjang tubuh yang berbeda meskipun total tinggi sama. dengan demikian meskipun telah memilih frame dengan patokan seperti di atas, biasanya kita harus tetap melakukan koreksi dengan memilih ukuran komponen lain, misalnya handlebars, seatpost, stem, dan crank.

untuk mengetahui apakah mtb anda sudah tepat ukuran, cobalah berdiri mengangkangi frame yang telah dalam kondisi dirakit, tangan memegang handlebars. apabila anda dapat berdiri leluasa dengan masih menyisakan jarak setidaknya 5cm antara tob tube dengan daerah alat vital anda, itu pertanda bagus. namun kalau mentok atau bahkan jarak terlalu lebar, itu artinya ukuran sepeda anda tidak tepat. bagi pengguna fork dengan travel adjustment, kekurangan atau kelebihan jarak ini masih mungkin untuk dikoreksi dengan menambah atau mengurangi panjang travel.

bagi peminat frame fs, selain ukuran frame, masih terdapat variabel lain yaitu jenis rear shock, panjang travel, dan teknologi link. ketiga variabel ini patut dipertimbangkan khususnya bagi yang telah bisa merasakan enaknya menunggang sepeda fulsus. tapi bagi pemula, rasanya tidak bakalan bisa membedakan ketiga faktor tersebut

0 komentar:

Posting Komentar