Bhayangkara Cycling Club Polres Trenggalek

Jl. Brigjen Soetran No 06 , Trenggalek - 66311 , JAWA TIMUR

Senin

Kenali sepeda sebelum membeli


Bersepada selain dapat menyehatkan, juga dapat turut berperan dalam mengurangi polusi udara (global warming). Beberapa pihak berupaya menggalakkan aktifitas ini, baik melalui komunitas Bike To Work (BTW) yang digagas forum independent ataupun Sego Segawe yang digagas resmi oleh Pemkot Yogyakarta (Sepada Kanggo Sekolah Lan Nyambut Gawe = Sepeda untuk sekolah dan Berkerja). Sepeda gunung atau mountain bike (MTB) merupakan salah satu jenis sepeda yang bisa mengakomodasi kebutuhan tersebut, baik untuk kebutuhan olah raga, sekolah maupun bekerja. Untuk itu dalam pembelian sepeda gunung, sebaiknya anda mendasarkan pertimbangan pada fungsi kegunaan dan medan yang akan dialui. Berikut ini tips membeli sepeda gunung:

1. Kenali Type Sepeda Gunung. Ada beberapa tipe sepeda gunung yang perlu anda kenali sebelum membeli, Yaitu tipe downhill (DH), Freeride (FR), Dirtjump (DJ), Cross Country (XC) dan All Mountain (AM). Pemilihan tipe sepeda sebaiknya anda sesuaikan dengan jenis aktifitas serta karakter madan yang akan anda tempuh.  
a) Tipe Downhill (DH) seperti gambar 1 dan 2, dirancang agar dapat melaju cepat, aman dan nyaman dalam menuruni bukit dan gunung. Mampu menikung dengan stabil pada kecepatan tinggi dan selalu dilengkapi suspensi belakang untuk meredam benturan yang sering terjadi. Sepeda DH tidak mengutamakan kenyaman mengayuh karena hanya dipakai untuk turun gunung. Sepeda downhill juga lebih mengacu pada lomba, sehingga selain kekuatan, yang menjadi titik tekan dalam perancangannya adalah bagaimana agar dapat melaju dengan cepat. Untuk menuju ke lokasi, para downhiller tidak mengayuh sepeda mereka namun diangkut dengan mobil. Tipe ini tidak efisien apabila dipergunakan di dalam kota maupun di jalur cross country. 
b) Tipe Freeride (FR) seperti gambar 3, Dirancang untuk mampu bertahan menghadapi drop off (lompatan) tinggi dan kondisi ekstrim sejenisnya. Bodinya kuat namun tidak secepat dan selincah tipe all mountain (AM) karena bobotnya yang lebih berat. Kurang cocok untuk dipakai jarak jauh.  
c) Tipe Cross Country (XC) seperti gambar 4, dirancang untuk lintas alam ringan hingga sedang. Didesain agar efisien dan optimal pada saat mengayuh dan menanjak di jalan aspal hingga jalan tanah pedesaan. Biasanya cukup dengan tipe Hardtail (suspensi depan).  
d) Tipe Dirt Jump (DJ) seperti gambar 5, didesain untuk melakukan aktifitas lompatan-lompatan tinggi dan extreme, seperti halnya sepeda-sepeda BMX. Bentuk frame DJ biasanya berkesan kokoh dan gaya, namun agak terasa berat untuk jalur menanjak. DJ untuk keperluan Cross Country, biasanya dikombinasi dengan menggunakan solusi berupa memperingan komponen-komponen penyusun lainnya seperti fork, velg ataupun crank.
e) Tipe All Mountain (AM) seperti gambar 6, dirancang untuk lintas alam berat seperti naik turun bukit, masuk hutan, melintasi medan berbatu, dan menjelajah medan offroad jarak jauh. Keunggulan all mountain ada pada ketahanan dan kenyamanannya untuk dikendarai. Hampir semua sepeda AM bertipe full-suspension (suspensi depan dan belakang)
2. Bergabung dengan Forum Komunitas Sepeda. Untuk lebih memahami seluk beluk sepeda gunung, tidak ada salahnya anda bergabung terlebih dahulu dengan salah satu komunitas sepeda di lingkungan anda, bisa di lingkungan kerja, lingkungan kampus ataupun forum komunitas online di internet, seperti www.b2w-jogja.web.id , www.b2w-indonesia.or.id dan sejenisnya. Di forum tersebut, anda dapat mendengarkan, menanyakan sekaligus meminta saran dan pertimbangan segala hal tentang seluk beluk sepeda berdasarkan hands-on experience mereka, yang dapat anda jadikan dasar pembelian sepeda
3. Pembelian Model Custom atau Full Bike. Kedua faktor ini biasanya merupakan langkah awal dalam pembelian sepeda gunung, dimana masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Dengan pembelian model custom, anda dapat menentukan sendiri komponen-komponen penyusun dari sepeda anda, seperti model frame, jenis crank, tipe fork maupun merk shifter-nya. Pemahaman anda terhadap detil sepeda sangat diperlukan di sini. Untuk pemula yang akan menggunakan model pembelian ini, sebaiknya memerlukan rekan pendamping yang lebih paham (advance-level) detil sepeda gunung, agar pemilihan komponen bisa tepat dan nyaman dipergunakan. Sebaliknya dengan pembelian model Full Bike, pemula tidak terlalu dipusingkan oleh item-item komponen. Setiap merk biasanya sudah menyiapkan satu unit sepeda yang telah di kustomisasi (mix and match) sesuai standar pabrik, misalnya merk Giant, Specialized, KHS ataupun Polygon. Dengan demikian harganya juga bertingkat mulai dari low-end sampai high-end, dengan kisaran harga mulai dari sekitar 1.5 juta s/d puluhan juta rupiah, tergantung kustomisasi komponen penyusun sepeda gunung. Di sini anda perlu sedikit jeli, mengamati detil komponennya, terutama pada shifter, breaker dan crank. Jangan ragu untuk mencoba mengendarainya (test-drive) sebelum membeli untuk memastikan kombinasi komponen-komponen tersebut telah nyaman dan sesuai dengan Anda.

4. Pembelian Tangan Kedua (Second-Hand). Tidak hanya mobil atau motor, sepeda gunung pun bisa dibeli melalui tangan kedua (second-hand). Memang memperoleh second-hand sepeda gunung tidak semudah second-hand mobil/motor. Kuncin dari pemblian model ini adalah network yang luas dan sabar. Pergunakan network komunitas anda untuk memperoleh informasi tersebut. Karena biasanya publikasi penjualan sepeda gunung second hand berdasarkan obrolan dari-mulut-ke-mulut. Anda perlu bersabar dalam hunting sepeda gunung second-hand, mengingat tidak setiap hari orang menjual sepeda gunungnya. Jalan tengah yang sering ditempuh adalah dengan membeli komponen demi komponen yang dijual second-hand secara terpisah, untuk kemudian Anda satukan dan anda rakit menjadi 1 unit sepeda. Beberapa komponen sepeda gunung seperti frame, crank bahkan full bike jenis second hand juga sering ditawarkan melalui internet, baik dari show room di dalam negeri maupun luar negeri. Pembelian model ini sangat cocok untuk anda dengan anggaran terbatas.
5. Harga Pembanding. Setelah anda yakin dengan jenis sepeda gunung yang anda incar, jangan terburu-buru membeli. Cobalah sedikit mencari harga pembanding baik melalui beberapa toko di kota anda ataupun browsing melalui internet.

Menentukan Ukuran Sepeda

Sebagaimana tulisan bung hendro dalam pepesan kosong, pengaruh memakai sepeda dengan ukuran yang pas?

Jawabnya sebetulnya sederhana, pengaruhnya persis seperti memakai sepatu dengan ukuran yang pas, dipakainya nyaman, tidak bikin lecet karena kekecilan atau tidak bikin keserimpet karena kedodoran, intinya selain aman buat yang memakainya juga akan lebih PD untuk melakukan sesuatu.

Nah kalo hubungannya dengan sepeda jelas lebih banyak lagi anggota badan yang merasakan pengaruhnya, (leher, pinggang, persendian2) dan yang terpenting seberapa nyaman/ mampu kita ber manuver dalam kondisi lintasan apapun dengan sepeda baik untuk balapan maupun rekreasi.

Jadi jelas untuk yang serius olahraga bersepeda atau sering bersepeda jarak jauh terutama yang mengunakan sepeda gunung jenis full suspensi, disini size, geometri dan setingan yang pas menjadi sangat membantu sekali, apalagi ditambah dengan pemakaian sadel, stang, grip, yang ergonomik.

Untuk sepeda jalan raya lebih mudah menetukan patokannya ketimbang untuk sepeda gunung, pembuat sepeda jalan raya cukup hanya berkonsentrasi diukuran seat tubenya saja, sedang ukuran yang lain2 sudah setandard (top tube, down tube, seat stay, dll).

Sedang menetukan patokan ukuran untuk sepeda gunung lebih rumit, karena banyaknya jenis2 geometri frame yang dibutuhkan ada hard tail (memakai suspensi depan dengan travel yang beda2) dan frame full susp dengan panjang travel suspensi belakang yang beda2 juga (xc, am, dj, dh, dll), yang artinya seat tube idealnya pun jadi beda2 juga tergantung model framenya tadi.

Dibawah ini beberapa penjelasan istilah setelah data dihitung oleh "fit calculator"

1. Standover height

Dengan kasus2 seperti diatas, maka sebagai bencmark terbaiknya adalah dngan memasukan standover clearence, ini adalah jarak dari paling atasnya top tube (di posisi tengah2 antara seat tube dan head tube) dengan tanah. apa bila frame yang digunakan tinggi standovernya kependekan buat seseorang begitu pula head tubenya jadi pendek, ini membuat posisi handle barnya jadi rendah yang mengakibat kan stres pada leher dan pinggang.

Jika frame dengan standovernya ketinggian, maka sepeda akan kurang lincah bila ber manuver di lintasan singgle trak dan akan terasa lebih kaku untuk manuver2 menghidari rintanagn2, tapi jika tinggi standovernya pas maka akan serasa lebih balance, lincah, dan nyaman dibawa ber manuver meliuk2 sepanjang lintasan.

Karena frame sepeda full suspension umumnya mempunya jarak bb ke tanah lebih tinggi dan membutuhkan pennyetelan bagi sag nya, maka ketinggian standovernya umumnya lebih besar dibanding untuk sepeda hardtail, maka diperlukan 2 ukuran standover, satu untuk sepeda HT dan satu untuk sepeda FS.

2. Virtual top tube range.
Ini sebetulnya bukan ukuran sebenernya top tube itu sendiri, lebih kepada standar pembuatan sepeda mtb untuk menetukan ukuran dengan cara membuat garis paralel denngan tanah secara imajinari, sepanjang top tube dari mulai tengah2 seat tube ke tengah2 head tube

Ini juga dikenal sebagai "efektif top tube", tidak ada satupun geometri sebuah frame yang enak dan nyaman dampaknya selain pengaruh dari top tube ini, jadi apabila ingin lebih fokus pada satu ukuran jadilkanlah patokan ukuran ini.

3. Stem lenght
Ukuran ini menujukan ukuran panjang stem yang ideal. juga menetukan jenis sudut stem apakah medongak atau datar.

4. BB - Saddle position.
Ini adalah ukuran sepanjang seat tube, mulai dari pusat as bb hingga puncak dari sadel. ini patokan pertama untuk tingi sadel, yang nantinya akan di sesuaikan lagi dengan penggunaan cleat dan panjang pedal, atau tebalnya sadel, umumnya berkisar 2 cm

5. Saddle-Handlebar
Ukuran ini berkaitan antar pemilihan panjang stem dan maju/mundurnya posisi sadel, diukur dari hidung sadel hingga sisi terpendek handle bar (tengah2), dengan selalau berada dalam patokan ini maka dalam posisi ideal berat tubuh tidak akan terllu berat kebelakang atau terlalu kedepan.

Data2 yang diperlukan "fit calcultor" untuk menghasilkan ukuran frame off road yang tepat sesuai pengendaranya adalah.

1. Ukuran inseam
2. Ukuran trunk
3. Ukuran forearm
4. Ukuran arm
5. Ukuran thight
6. Ukuran lower leg
7. Ukuran sternal notch
8. Ukuran total body height

Hasil yang keluar dari fit calculator ini natinya, selain data yang diperlukan untuk pembuatan custom frame, juga menghasilkan ukuran umum untuk frame siap pakai yang ada sbb.

1. Hardtail Satndover height
2. Full suspension Standover height
3. Virtual top tube
4. Stemp lenght
5. BB - Saddle position
6. Saddle - Handlebar

Anatomi sepeda MTB

Anatomi sepeda MTB atau yang dikenal dengan bike anatomy

1. top tube
2. sadle 
3. seatpost
4. seatstay
5. seatclam
6. seattube
7. cassete, 
8. rear derailleur (rd)
9. chainstay 
10. chainring/crankset 
11. pedals 
12. downtube
13. spoke
14. rim 
15. hub, 
16. front diskbrake
17. tire 
18. fork 
19. headtube 
20. brake lever 
21. shifter 
22. handlebars & stem

Sepeda mtb digolongkan menjadi 2 type:
- hard tail (ht) 
- full suspension (fs)
disebut hard tail karena memang “ekornya” keras tanpa adanya shock. beda dengan sepeda full suspension yang memiliki rear shock sehingga bisa terasa lembut.

Pada umumnya hard tail dipergunakan untuk trek xc, dirtjump, dan free ride. sedangkan fulsus dipergunakan di trek all mountain dan downhill. meskipun demikian, penggunaan hard tail untuk trek downhill meski tidak lazim kerap dijumpai pada beberapa kejuaraan mtb. bisa jadi ini dimaksudkan untuk menaikan tingkat kesulitan karena penggunaan hard tail pada trek downhill sangat membutuhkan skill tinggi dari ridernya. menggunakan sepeda fulsus untuk melibas trek light xc akan terasa lebih berat dan melelahkan. pengecualian pada beberapa produsen sepeda fulsus yang telah berhasil menciptakan sepeda fulsus seringan dan senyaman hardtail, sehingga efek bobbing yang biasa dijumpai pada sepeda fulsus dapat diminimalisir. sebut saja satu giant anthem, my another dream bike

Groupset terdiri dari :
- shifter (tuas pemindah gigi) , kiri (depan) dan kanan (belakang)
- brake lever (tuas rem), kiri (depan) dan kanan (belakang)
- brake caliper (rem) berupa v-break atau diskbrake : front and rear
- derailleurs (pemindah gigi) : front and rear
- headset (pengikat steering tube fork dengan stem)
- bottom bracket (as tengah)
- crankset (gear depan lengkap dengan lengan kayuh kiri kanan)
- chain (rantai)
- cassette (gear belakang yang terdiri dari 7 – 10 gear)
- hub and free hub (as roda depan dan belakang)
- perkabelan dan rumah kabel

sejauh pengetahuanku saat ini ada 3 produsen besar groupset yakni shimano, sram, dan campagnolo. shimano dan sram mengeluarkan groupset untuk sepeda road dan mtb, sedangkan campagnolo hanya mengeluarkan groupset untuk road bike.
groupset terbagi atas berbagai kelas. kelas high-end yang pada umumnya menggunakan komponen dengan teknologi maju sehingga menghasilkan komponen yang kuat namun sangat ringan dan nyaman dan kelas low-end yang diperuntukkan untuk para hobies dan komuter.
shimano mengenalkan hirarki groupset untuk sepeda mtb sebagai berikut, urutan dari tertinggi dan mahal sampai dengan terendah dan murah :
xtr : 9 speed. pada umumnya diperuntukkan untuk para atlet profesional yang mengutamakan komponen yang ringan, kuat, dan nyaman. mengaplikasikan teknologi canggih di dalam desain dan pembuatannya, termasuk penggunaan crankset hollowtech II dan rapid shift levers.
deore xt : 9 speed. kuat, ringan, dan tahan lama. biasa untuk mtb race. dilengkapi dengan teknologi rapid shift levers, crankset hollowtech II, dan shadow.
deore lx : 9 speed. kuat namun dengan berat yang cukup masuk akal. diperuntukkan untuk para hobies yang serius melakukan explorasi trek off road, dari cross country sampai dengan all mountain. meski begitu penggunaan untuk mtb race masih cukup nyaman.
deore : 9 speed. cukup nyaman dipergunakan bagi pemula yang telah bisa menikmati trek off road yang memerlukan komponen kuat dan stabil.
alivio : 8 atau 7 speed. diperuntukan bagi pemula mtb light cross country atau untuk sepeda mtb komuter alias b2w.
acera : 8 atau 7 speed.
altus : 8 atau 7 speed.
tourney : 7 speed.

acera, altus, dan tourney ketiganya diperuntukkan untuk sepeda mtb yang hanya untuk rekreasi. meskipun begitu kadang cukup layak untuk dipasang pada mtb b2w tergantung kepada komponen lain yang menyertainya. Selain yang tersebut di atas, shimano mengeluarkan juga hone (9 speed) khusus untuk para pemain freestyle, dirtjump dan enduro. sedangkan pemain downhill telah dimanjakan oleh shimano saint (9 speed).

Groupset besutan sram sedikit lain karena pada dasarnya sram hanya memproduksi shifter, sedangkan brakepad bermerk avid, dan crankset truvatif. teknologi shifter sram mengenal hirarki sebagai berikut, urut dari tertinggi ke terendah :
x-0
x-9
x-7
sx 5
sx 4
3.0

Aturan main di dalam pengaturan hirarki tersebut adalah sama dengan yang terjadi di shimano. aturannya mengacu kepada teknologi yang diaplikasikan yang berdampak kepada kekuatan, keamanan, kenyamanan, dan tentu saja harga jual. Meskipun produsen telah mengklasifikasikan groupset sesuai peringkat masing – masing, namun tidak jarang perakit sepeda mencampur beberapa komponen dari berbagai tingkat ke dalam sebuah sepeda. perakit sepeda ini tidak saja perorangan namun juga produsen sepeda. hal ini dikenal sebagai mix groupset. salah satu tujuannya adalah untuk tetap mempertahankan harga rendah tanpa mengorbankan kenyamanan dan keamanan.Seperti pada umumnya komponen pabrikan, setiap jenis komponen diwakili oleh nomor produk. dengan kode alfanumerik ini kita bisa tahu bahwa suatu komponen masuk dalam hirarki mana. silakan explore masing–masing website pabrikan di atas untuk mengetahui lebih jauh tentang hal ini.satu tips, bila anda berniat merakit sepeda untuk tujuan b2w sekaligus bisa dipergunakan masuk trek offroad di akhir minggu, mulailah dengan groupset alivio, deore, deore lx, deore xt dan xtr sesuaikan dengan budget anda.
Setiap frame baik ht maupun fs memiliki ukuran tertentu dengan satuan inchi. biasanya yang menjadi patokan ukuran adalah panjang seattube dan/atau toptube. namun ada pula produsen sepeda yang telah menggolongkan frame mereka ke ukuran s, m, dan l. masing - masing ukuran tersebut memiliki tabel geometri tertentu dan biasanya bisa dilihat pada website mereka.

Panduan memilih ukuran frame secara gampang adalah orang dengan tinggi maks 165cm wajib menggunakan frames, 165 - 175cm frame m, dan >175cm frame l. Meskipun demikian ada beberapa pengecualian karena setiap orang memiliki panjang tangan, panjang kaki, dan panjang tubuh yang berbeda meskipun total tinggi sama. dengan demikian meskipun telah memilih frame dengan patokan seperti di atas, biasanya kita harus tetap melakukan koreksi dengan memilih ukuran komponen lain, misalnya handlebars, seatpost, stem, dan crank.

untuk mengetahui apakah mtb anda sudah tepat ukuran, cobalah berdiri mengangkangi frame yang telah dalam kondisi dirakit, tangan memegang handlebars. apabila anda dapat berdiri leluasa dengan masih menyisakan jarak setidaknya 5cm antara tob tube dengan daerah alat vital anda, itu pertanda bagus. namun kalau mentok atau bahkan jarak terlalu lebar, itu artinya ukuran sepeda anda tidak tepat. bagi pengguna fork dengan travel adjustment, kekurangan atau kelebihan jarak ini masih mungkin untuk dikoreksi dengan menambah atau mengurangi panjang travel.

bagi peminat frame fs, selain ukuran frame, masih terdapat variabel lain yaitu jenis rear shock, panjang travel, dan teknologi link. ketiga variabel ini patut dipertimbangkan khususnya bagi yang telah bisa merasakan enaknya menunggang sepeda fulsus. tapi bagi pemula, rasanya tidak bakalan bisa membedakan ketiga faktor tersebut

TOURING BCC

TIPS DAN TRIKS

1. Anatomi sepeda mtb
    Bagian - bagian sepeda secara singkat

2. Menentukan Ukuran Sepeda
    Pengaruh ukuran sepeda dengan kenyamanan berkendara

3. Kenali sepeda sebelum membeli
    Beli sepeda bukan hanya ikutan mode kenali sebelum beli

DATA ANGGOTA BCC

Watulimo - Trenggalek Touring

Trenggalek - Panggul Touring


 







Wlingi Tour

Mabes Polri Tour Java

 Pemberangkatan Rombongan sepeda Mabes Polri Tour Jawa










Profil BCC Trenggalek

Sekilas Tentang BCC Trenggalek
Bhayangkara Cycling Club Trenggalek.

Kecintaan Waka Polres Trenggalek Komisaris Polisi I MADE ARJANA, SH, MH terhadap kegiatan bersepeda sudah di jalani semenjak belum menjadi POLISI. Pria Kelahiran Bali ini semenjak duduk di Sekolah Menengah sudah naik sepeda, dari rumah ke sekolah yang berjarak + 10 Km. tiap hari di jalani dengan hati gembira. Begitu juga saat Menjadi POLISI, Kegiatan Patroli bersepeda merupakan kegiatan rutin yang di jalaninya.

Berawal dari kecintaan itulah, Pria Lulusan Sekolah Lanjutan Periwara Suka Bumi tahun 2003 ini melihat siuasi Trenggalek dengan kondisi alam pegunungan dan masyarakat banyak menggunakan sepeda sebagai sarana mobilitas sehari - hari.

Niat untuk membentuk sebuah perkumpulan pecinta sepeda gunung akhirnya bisa terwujud. Dimulai dari anggota Polres Trenggalek yang memiliki sepeda gunung di ajak beramai - ramai bergabung. 
Melihat antusias anggota yang mengikuti akhirnya perkumpulan ini tidak hanya untuk Anggota Polres Trenggalek saja, masyarakat pecinta sepeda gunung juga bisa bergabung untuk menjadi anggota.

 Touring Perdana BCC Trenggalek


 Brifing dulu... nih.. sebelum berangkat tour 

 
  Di jaga provost juga 

  
Awas... ada genangan air..

............

Minggu

Tour Sejawat Kediri


Touring BCC Sejawat Kediri

















Pacet Touring